Pelatihan Pakan Ikan Mandiri di Unimal, Dosen Akuakultur Berbagi Ilmu ke Penyuluh Perikanan
ASKARA - Guna meningkatkan kapasitas penyuluh perikanan dalam mendukung kemandirian petani ikan, Program Studi Akuakultur Universitas Malikussaleh (Unimal) bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Lhokseumawe menggelar pelatihan pembuatan pakan ikan mandiri di Laboratorium Nutrisi Ikan Fakultas Pertanian Unimal.
Dalam keterangannya diterima redaksi, Rabu (26/7), Pelatihan ini di bimbing oleh ibu Salamah, S.Pi., M.Si., dosen Prodi Akuakultur Unimal, sebagai pemateri utama.
Dalam penyampaian materinya, Bu Salamah berbagi pengetahuan mengenai pentingnya formulasi pakan yang tepat guna mendukung pertumbuhan ikan secara efisien dan ekonomis.
Ia juga menjelaskan cara memanfaatkan bahan baku lokal untuk menghasilkan pakan berkualitas.
“Dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar kita, seperti limbah pertanian dan sisa hasil perikanan, petani ikan dapat menghemat biaya produksi dan tidak bergantung lagi pada pakan komersial,” ujar Bu Salamah saat memandu sesi pelatihan.
Kegiatan ini diikuti oleh sejumlah penyuluh perikanan Kota Lhokseumawe. Para peserta tidak hanya mendapatkan teori tentang nutrisi ikan dan teknik formulasi pakan, tetapi juga praktik langsung mulai dari pencampuran bahan, pencetakan pakan hingga proses pengeringan menggunakan oven dan sinar matahari.
Ketua Prodi Akuakultur Unimal, Dr. Prama Hartami, S.Pi., M.Si., dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan ini diharapkan dapat menciptakan efek berantai.
Dengan adanya penyuluh yang terlatih, ilmu yang diberikan dapat diteruskan kepada para pembudidaya ikan di lapangan.
“Penyuluh memiliki peran strategis dalam menjembatani ilmu dari kampus ke masyarakat. Harapannya, ilmu yang di dapatkan hari ini bisa berdampak langsung bagi petani di lapangan,” jelas Dr. Prama.
Kepala DKPPP Lhokseumawe, Cut Elya Safitri, S.KH., M.S.M., menyambut baik kolaborasi ini dan menilai pelatihan tersebut sangat tepat sasaran.
Menurutnya, salah satu kendala utama pembudidaya ikan adalah tingginya biaya pakan, sehingga pelatihan ini bisa menjadi solusi untuk meningkatkan efisiensi usaha mereka.
“Kami akan terus mendorong pelatihan serupa, bahkan menyiapkan program pendampingan bagi kelompok tani agar bisa memproduksi pakan sendiri di masa mendatang,” katanya.
Pelatihan berlangsung dengan suasana aktif dan antusias. Para peserta terlihat serius mengikuti setiap sesi, banyak yang mencatat dan berdiskusi langsung dengan pemateri.
Dengan semangat kolaborasi antara kampus dan pemerintah daerah, pelatihan ini diharapkan mampu mendorong lahirnya pembudidaya ikan yang mandiri, inovatif, dan berdaya saing tinggi di Kota Lhokseumawe.